Kunci kesuksesan seorang marketing adalah perencanaan. Perencanaan ini meliputi rencana strategi marketing berupa tujuan, target pasar, dan strategi yang telah terbukti keberhasilannya berdasarkan data.
Setiap jenis sektor usaha memiliki rencana strategi yang berbeda. Tapi ada strategi yang cocok digunakan oleh semua sektor usaha, yaitu marketing mix. Jadi, bagi kamu yang bekerja di bidang marketing, kamu wajib tahu seluk beluk marketing mix.
Di artikel ini akan dibahas:
- Apa Itu Marketing Mix
- Konsep Marketing Mix 4P dan 7P
- 7 Elemen Marketing Mix
Definisi Marketing Mix
Marketing Mix adalah framework strategi marketing yang terdiri dari 7P yaitu Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (tempat), People (Orang), Physical evidence (Bukti Fisik), dan Process (proses).
Karena ada 7 elemen, marketing mix juga disebut sebagai Marketing 7P.
Marketing Mix 4P dan 7P
Awalnya hanya ada 4 elemen Marketing Mix yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Konsep ini diperkenalkan oleh Jerome Mccarthy pada tahun 1960 dalam bukunya yang berjudul “Basic Marketing: A Managerial Approach.”
Pada waktu itu, 4 elemen ini sudah mewakili faktor fundamental dalam bisnis dan marketing. Kemudian seiring berubahnya dunia bisnis dan marketing, 4 elemen ini dirasa masih kurang.
Pada tahun 1981, BH Booms dan MJ Bitner menambah 3 elemen lagi yaitu People, Physical Evidence, dan Process. Jadi sekarang ada 7 elemen yang kita sebut sebagai Marketing 7P.
7 Elemen Marketing Mix
1. Product (Product)
Produk adalah hal yang dijual perusahaan, bisa berupa barang maupun jasa. Produk merupakan elemen terpenting yang akan mempengaruhi semua aspek dalam marketing mix.
Aspek-aspek dalam produk meliputi:
- Desain
- Fitur
- Kualitas
- Kemasan
Ada 6 pertanyaan yang bisa membantu kamu dalam membuat framework strategi marketing berbasis elemen produk:
- Apa yang diharapkan pelanggan dari produk?
- Bagaimana cara menggunakan produk?
- Di mana produk digunakan?
- Apa fitur yang wajib ada untuk memenuhi kebutuhan pelanggan?
- Apakah produk memiliki nama yang menarik?
- Apa perbedaan produk dengan kompetitor?
2. Price (Harga)
Dalam menentukan harga, ada beberapa pilihan yang bisa jadi pertimbangan, yaitu:
- Harga yang lebih tinggi daripada kompetitor. Hal ini memberi kesan bahwa produk yang kamu tawarkan memiliki kualitas lebih tinggi.
- Harga yang mirip dengan kompetitor. Kamu menekankan fitur dan manfaat lain yang tidak ditawarkan oleh kompetior.
- Harga yang lebih murah daripada kompetior. Produk yang kamu tawarkan akan menarik pelanggan yang sensitif terhadap harga.
- Rencana untuk menaikkan atau harga setelah produk memiliki banyak pelanggan.
- Membuat harga satuan lebih tinggi sehingga harga bundling tampak lebih menarik.
3. Place (Tempat)
Tempat adalah lokasi produk dijual. Tempat tidak hanya berupa toko fisik tapi juga website, marketplace, dan media sosial. Pertimbangkan tempat target pasar kamu biasa membeli, apakah offline atau online.
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah pemasaran produk. Promosi ini bisa dilakukan melalui iklan media cetak dan televisi, content marketing, social media marketing, email marketing, search engine marketing, public relation, dan sebagainya.
5. People (Orang)
Orang yang dimaksud dalam marketing mix adalah Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan yang berinteraksi dengan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung. SDM ini meliputi semua orang yang terlibat dalam desain, pemasaran, dan penjualan produk serta HRD.
Semua orang dalam bidang-bidang tersebut harus memahami kebutuhan pelanggan dan memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan.
6. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Bukti fisik adalah bukti keberadaan merek seperti kemasan produk, logo merek, website, akun media sosial, dan nota pembelian. Bukti fisik inilah yang membuat pelanggan yakin untuk membeli produk yang kamu tawarkan.
7. Process (Proses)
Proses dalam marketing mix adalah semua proses dari produksi, penjualan produk hingga layanan kepada pelanggan. Dari ketiga hal ini, yang paling menentukan kepercayaan pelanggan adalah layanan pelanggan. Hal ini meliputi ketepatan dalam menanggapi pertanyaan dan keluhan, kecepatan dalam pengiriman produk, dan after-sales service atau layanan purna jual.
