Sejak pandemi Covid yang terjadi pada akhir tahun 2019 lalu, banyak perusahaan yang menerapkan Working From Home (WFH). WFH mirip dengan remote working (bekerja remote) sehingga banyak orang mengira keduanya memiliki arti yang sama. Apalagi, dua-duanya bisa dilakukan di rumah. Jadi sebenarnya apa sih bedanya?
Work From Home (WFH)
Wfh bersifat sementara. Misalnya dalam satu bulan, hanya ada 1 hari kerja dari rumah.
Wfh merupakan benefit yang ditawarkan kantor. Kamu bisa mengambil jatah wfh kalau kamu ingin perubahan suasana kerja. Misalnya kamu jenuh dengan suasana kantor sehingga kamu mengambil jatah WFH agar bisa bekerja dari rumah.
Alur kerja WFH sama dengan bekerja di kantor. Jadwal kerja pun sama dengan bekerja di kantor. Misalnya bekerja dari pukul 07.30-15.30. Jadi, yang berbeda hanyalah tempat kamu bekerja.
Remote Working
Remote working adalah sistem kerja di mana karyawan selalu bekerja di luar kantor. Kerja bisa dilakukan di mana saja, misalnya rumah, cafe, dan coworking space.
Ada perusahaan yang mengharuskan karyawannya bekerja dalam rentang waktu tertentu. Misalnya dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00.
Ada juga perusahaan yang tidak menetapkan jam kerja, asalkan karyawan menyelesaikan tugasnya. Dengan kata lain, dalam satu tim terdapat banyak karyawan yang bekerja sesuai jadwalnya sendiri. Biasanya perusahaan tipe ini adalah perusahaan yang mempekerjakan karyawan dari berbagai belahan dunia yang memiliki zona waktu yang berbeda-beda.
Meskipun begitu, ada hal-hal yang harus dikerjakan bersama-sama misalnya meeting dan video conference. Karena bekerja dengan jadwal kamu sendiri, Remote Working memerlukan manajemen waktu yang baik.
Hybrid
Hybrid adalah sistem kerja yang merupakan kombinasi antara bekerja di kantor dan bekerja remote.
Contoh penerapan sistem hybrid: dalam 1 minggu, ada beberapa hari kerja di mana karyawan harus bekerja di kantor, dan selebihnya boleh bekerja remote. Misalnya hari Senin-Rabu bekerja di kantor, sedangkan Kamis dan Jumat boleh bekerja remote.
Contoh Perusahaan Yang Menerapkan Sistem Hybrid
Apple
Tahun 2021 karyawan Apple diharuskan bekerja di kantor setiap hari Selasa dan Kamis.
Tahun 2022 Apple mengubah kebijakannya yaitu karyawan harus masuk 3 hari dalam 1 minggu.
Google membuat kebijakan bahwa karyawannya boleh bekerja remote maksimal 2 hari kerja dalam 1 minggu. Selain itu, Google juga memberi kesempatan kepada karyawannya untuk bekerja dari mana saja selama 4 minggu dalam satu tahun. Bagi orang yang hobi travelling, waktu 4 minggu ini bisa dimanfaatkan untuk bekerja sambil berlibur.
Hubspot
Hubspot memberi pilihan kepada karyawannya untuk bekerja di kantor, bekerja remote, atau hybrid. Kebijakan ini dibuat Hubspot setelah melakukan survei pada karyawannya. Hubspot ingin mengakomodasi keinginan karyawan yang berbeda-beda terkait sistem kerja.
Nvidia
Nvidia memberi kesempatan kepada karyawannya untuk memilih bekerja dari mana saja, bekerja di kantor, atau hybrid. Kebijakan Nvidia ini dilakukan setelah survei yang menunjukkan bahwa pejabat C level akan mengajukan resign jika harus bekerja 5 hari dalam seminggu.
Baca Juga
15 Pekerjaan Remote Untuk Pemula, Tanpa Pengalaman
9 Rekomendasi Website Lowongan Kerja Remote
Apa Itu Pekerjaan Remote? Arti, Manfaat, Tantangan, Dan Jenisnya